3 Contoh Surat Kuasa Pengambilan BPKB Terbaru

Ketika Anda hendak mengambil Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) yang di agunkan kepada pihak lain diperlukan suarat kuasa pengambilan. Surat kuasa diperlukan bila nama Anda tidak sama dengan nama yang tertera di buku tersebut. Berikut beberapa contoh surat kuasa pengambilan BPKB sesuai dengan keperluan.

Penyerahan BPKB kepada pihak lain yang tidak mempunyai hak akan menyebabkan kerugian material karena BPKB bisa diagunkan. Pihak ketiga yang memegang BPKB harus merasa aman dari tuntutan hukum.

Apa itu BPKB dan STNK

Ketika membeli sebuah kendaraan bermotor baru, maka penjual akan mendaftarkan ke Kepolisian yang menyatakan bahwa Anda adalah pemiliknya. Selanjutnya Kepolisian akan menerbitkan Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) dan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) atas nama Anda. BPKB dan STNK yang diterbitkan oleh Kepolisian mempunyai fungsi yang berbeda.

Buku Pemilik Kendaraan Bermotor atau biasa disebut dengan BPKB adalah merupakan bukti kepemilikan kendaran bermotor (bisa mobil atau sepeda motor). Ini adalah surat berharga yang secara hukum menyatakan bahwa pemegang buku tersebut adalah pemilik sah dari kendaraan bermotor tersebut.  Nama, alamat, jenis kendaraan bermotor termasuk nomor mesin dan nomor rangkanya tercantum di dalamnya.

Pemilik BPKB secara hukum mempunyai hak untuk menjual kembali kendaraan bermotor tersebut. Kendaraan bermotor yang tidak mempunyai BPKB secara hukum adalah ilegal. Memperjual belikan barang ilegal adalah pelanggaran hukum.

STNK adalah tanda bukti bahwa kendaraan bermotor telah di daftarkan sesuai dengan data yang tercantum dalam BPKB. Sebagai sebuah tanda bukti, STNK mempunyai kedudukan yang lebih rendah secara hukum jika dibandingkan dengan BPKB.

BPKB merupakan bukti kepemilikan, sedangkan STNK sebagai bukti pendaftaran kendaraan. Sebagai sebuah surat berharga, BPKB harus disimpan di tempat yang aman sedangkan STNK harus selalu dibawa jika mengendarai kendaraan tersebut. Yang bisa menyimpan BPKB adalah pemilik sedangkan STNK bisa dibawa oleh siapa saja yang mengendarai kendaraan bermotor tersebut.

Sebagai surat berharga maka BPKB mempunyai kelebihan jika dibandingkan dengan STNK karena BPKB hanya pemilik saja yang pegang dan bisa dijadikan agunan. Sementara itu STNK harus dibawa oleh pengendara yang mengendarai kendaraan bermotor tersebut dengan dilengkapi Surat Ijin Mengemudi (SIM) yang sah dan berlaku.

Sebab-Sebab BPKB Tidak di Tangan Pemilik

Ada berapa sebab BPKB tidak berada di tangan pemilik kendaraan yang sah.

1. Pembelian kendaran bermotor baru di dealer. Pada waktu pembelian kendaraan bermotor dalam kondisi baru maka kendaraan tersebut belum di daftarkan ke Bagian Lalu Lintas Kepolisian Republik Indonesia. Dealer yang mendaftarkan akan meminta data-data Anda beserta data-data kendaraan bermotor yang dibeli untuk dibuatkan BPKB. Ketika BPKB selesai adalah atas nama Anda sehingga seharusnya Andalah yang bisa mengambilnya sendiri di Kepolisian.
2. Pembelian kendaraan dengan perusahaan pembiayaan (leasing). Dewasa ini sudah umum orang membeli kendaraan bermotor secara kredit. Perusahaan pembiayaan yang membiayai kredit Anda akan menjadikan BPKB sebagai agunan.
3. Kendaraan bermotor milik Anda digadaikan atau diagunkan kepada pihak ketiga. Sebagai surat berharga maka BPKB mempunyai nilai uang yang bisa dijadikan sebagai jaminan peminjaman uang. Setelah hutang lunas, maka pihak ketiga harus mengembalikan BPKB. Bisa jadi BPKB bukan atas nama Anda, ataupun atas nama Anda tetapi orang lain yang mengambilnya.
4. Kehilangan, kecurian dan kerampokan. Adalah sangat merepotkan apabila Anda mengalami kehilangan, kecurian atau kerampokan yang melibatkan kendaraan bermotor, BPKB beserta STNK-nya. Diperlukan alibi yang kuat dan bukti-bukti lain yang kuat yang menyebabkan hal tersebut untuk mendapatkan kembali milik Anda.
5. Diserahkan kepada perusahaan biro jasa untuk mutasi wilayah atau lainnya. Biasanya biro jasa akan meminta BPKB asli untuk kendaraan bermotor yang akan dimutasi ke luar daerah tentunya dengan tanda terima. Setelah proses mutasi selesai maka BPKB asli harus diserahkan kembali kepada pemilik aslinya.

Ketika BPKB tidak berada di tangan pemiliknya yang sah maka akan terjadi hambatan ketika akan memperpanjang STNK di Kepolisian. Waktu perpanjangan STNK adalah setahun sekali, dan penggantian STNK yang waktunya 5 tahun sekali.

Beberapa Contoh Surat Kuasa Untuk Mengambil BPKB

Beberapa contoh berikut ini adalah contoh surat kuasa untuk mengambil BPKB karena berbagai sebab seperti yang disebutkan di atas:

1. Contoh surat kuasa untuk mengambil BPKB di Sistem administrasi Satu Atap (Samsat)

Surat kuasa untuk mengambil BPKB di Samsat biasanya adalah ketika Anda membeli kendaraan bermotor baru. Kendaraan yang sudah anda terima tidak bersamaan dengan surat menyuratnya. Surat kendaraan melibatkan pihak Kepolisian Negara Indonesia untuk identifikasi dan Dinas pendapatan Daerah (Dispenda) setempat untuk pembayaran pajaknya. Gabungan Kepolisian dan Dispenda dinamakan Samsat (Sistem Administrasi Satu Atap).

Terkadang jarak antara kendaraan bermotor dan surat bisa relatif lama dan yang melakukan pendaftaran adalah pihak penjual atau dealer. Ketika BPKB selesai maka akan keluar dengan nama Anda dan karena yang daftar dealer maka dealer pulalah yang akan mengambil. Untuk menghindari resiko tuntutan hukum maka dibuatlah surat kuasa pengambilan BPKB yang contohnya seperti di bawah ini:

2. Contoh surat kuasa untuk mengambil BPKB di dealer kendaraan bermotor bila diwakilkan. K

Ketika BPKB di Kepolisian Negara Indonesia sudah selesai dan di serahkan kepada dealer maka harus dipilah-pilah mana yang harus diserahkan kepada pemilik dan mana yang harus diserahkan kepada pihak ketiga yakni leasing atau bank.

Pada pembelian kontan maka BPKB akan diserahkan kepada pemilik langsung. Apabila kendaraan bermotor dibeli dengan sistem kredit maka BPKB akan diserahkan kepada pihak ketiga karena dealer biasanya sudah punya kerjasama dengan pihak ketiga untuk menyerahkan BPKB yang sudah selesai apabila dibeli konsumen dengan cara kredit.

Terkadang pemilik tidak sempat mengambil sendiri BPKB yang sudah siap. Pada perusahaan besar dengan pembagian tugas yang sudah rapi tidak mungkin pemilik mengambil langsung BPKB yang sudah selesai sehingga harus diwakilkan kepada karyawan

Contoh surat kuasa pengambilan BPKB dari dealer kepada konsumen yang diwakilkan adalah seperti contoh di bawah ini:

3. Contoh surat kuasa pengambilan BPKB di leasing/bank bila diwakilkan.

Apabila pembelian secara kredit dari pihak ketiga yakni bank atau leasing sudah selesai atau lunas maka BPKB harus diserahkan kepada pemilik. Contoh dari surat kuasa pengambilan BPKB dari pemilik kepada pihak ketiga adalah seperti di bawah ini:

Demikian contoh Surat Kuasa Pengambilan BPKB dengan berbagai macam sebab dan alasan. Sebagai sebuah surat berharga sebelum Anda terima BPKB tersebut pastikan data yang ada lengkap dan benar terutama nomor mesin dan nomor rangka yang harus sama dengan aslinya.

Baca juga : 10 Contoh Surat Kuasa Pengambilan Dokumen dan Cara Buatnya!

Ketidak benaran data akan menjadikan BPKB bermasalah bahkan tidak berlaku.