Secara singkat laporan hasil observasi adalah makalah yang ditulis setelah seseorang atau sekelompok orang telah melakukan pengamatan mendalam terhadap objek tertentu. Untuk, membuat laporan observasi, Anda bisa melihat langsung dari contoh teks laporan hasil observasi. Dari contoh ini, Anda bisa pelajari bahwa membuat laporan itu ternyata cukup mudah.
Laporan hasil observasi ini umumnya ditulis dari sudut pandang orang pertama, di mana sang penulis menguraikan catatan mengenai peristiwa, sekuensi, yang telah disaksikan oleh sang penulis. Laporan akan mendeskripsikan secara rinci suatu peristiwa atau kegiatan lengkap, menyeluruh, serta mencakup rincian dari tema yang hendak dipaparkan dari observasi tersebut.
Laporan ini sepanjang sejarahnya telah digunakan dalam banyak jenis literatur. Laporan yang cenderung bercerita dari sudut pandang orang pertama akan menghidupkan kembali suatu peristiwa. Sehingga tidak sedikit jurnalis yang menggunakan format ini dalam penulisannya. Karena pembaca akan merasa seolah berada dalam cerita dengan uraian deskriptif tersebut.
Daftar Isi
Struktur Laporan Observasi
Sebelum masuk ke dalam contoh teks laporan hasil observasi, perlu dijelaskan bahwa laporan ini memiliki struktur sebagai berikut :
- Pernyataan Umum : Pada bagian ini penulis akan memberikan informasi definitif mengenai pengamatan yang telah dilakukan oleh sang penulis.
- Yang kedua adalah paragraf yang dibangun dari aspek yang akan dilaporkan. Penulis akan merinci segala informasi yang telah dia dapatkan dari pengamatan yang sudah dilakukan. Dalam penulisan, dia akan jabarkan detail demi detail, urutan, klasifikasi, atau penggolongan.
Contohnya, saat Anda mengamati tentara yang siap dengan yang tidak siap, Anda perlu melihat dari perlengkapannya, kondisi tentara dari kesigapan sikap, pengetahuan sang tentara akan operasi yang dilakukan, sampai pada gerik verbal tentara.
Sementara contoh lainnya, untuk urutan dapat dilihat saat penulis laporan mengamati pola awan, ada awan berbeda, misalkan pagi hari pukul 8 awan cirrus, pukul 1o berganti cumulus, pukul 11 berganti menjadi nimbostratus.
Kaidah Laporan Observasi
Selanjutnya adalah unsur atau kaidah yang membentuk teks laporan hasil observasi antara lain:
- Observasi bersifat menyeluruh, tidak partisan, tidak pilih kasih, semuanya harus dicatat.
- Observasi bukan catatan pengamatan lampau, melainkan hasil dari pengamatan terbaru, dan wajib aktual.
- Observasi harus mampu dijabarkan dengan bahasa standar, dengan ejaan umum (dalam hal ini EYD).
- Observasi harus mengamati objek sebagai objek tunggal, tidak berbagi dengan objek lain.
- Observasi tidak menyimpulkan, biarkan kesimpulan dimiliki masing-masing pembaca.
Adapun dalam penggunaannya, hasil observasi dapat langsung bercerita apa yang menjadi pusat perhatian, di mana Anda sebagai penulis, dapat saja mengolah kata agar objek diamati dapat diperlihatkan dengan menarik. Sehingga pembaca akan merasa tertarik dengan apa yang hendak Anda gambarkan dalam laporan Anda.
Selanjutnya, kita mencoba menuliskan beberapa contoh penulisan terhadap hasil observasi, berdasarkan kaidah yang telah di sebutkan di atas. Tiga contoh di bawah ini, mewakili tiga kegiatan observasi yang berbeda. Dari pengamatan selama peristiwa berlangsung, pengamatan bencana alam, serta pengamatan proses kegiatan.
Contoh Teks Laporan Hasil Observasi Tentang Peristiwa Perang
Pasukan Amerika Serikat saat ini tengah mempersiapkan diri untuk bertempur di Lembah Da Nang Vietnam setelah pihak pimpinan pasukan menerima kabar adanya gerakan tentara Vietnam Utara di lembah tersebut pada sore kemarin, Selasa, 17 Juni 1966. Tampak pimpinan pasukan Kolonel Craig Hall memeriksa perlengkapan pasukan yang hendak diterjukan.
Pasukan Amerika Serikat yang hendak dilibatkan dalam operasi ini terdiri dari lima resimen kavaleri yang masing-masing terdiri dari enam kompi. Di mana setiap kompi terisi dari dua puluh personil tentara. Total 600 personil tentara, di mana mereka akan dibawa oleh 10 Helicopter yang membuat 10 orang. Sehingga diperlukan 6 kloter penerbangan ke lembah danang.
Masing-masing dari tiap kompi terdiri dari 14 spesialis perang jarak dekat bersenjata M16, 2 spesialis senapan mesin M60, 1 spesialis radio operator dengan senjata M1 Grant, 1 spesialis medis bersenjata M16, dan 1 spesialis pembawa bazooka. Serta seorang komandan kompi berpangkat letnan yang membawa M16. Mereka memasuki helikopter lima kompi per-penerbangan.
Setelah 2 jam mengudara, di wilayah Da Nang, dari pengamatan penulis, ternyata daerah pendaratan tidak dapat memuat 10 helikopter sekaligus, sehingga pasukan langsung melompat ke area pendaratan dengan jarak setengah meter dari tanah. Setelah melompat penulis berhasil catatkan bahwa waktu pengosongan seluruh helikopter dilakukan sepanjang 2 menit 20 detik.
Seluruh Pasukan melompat langsung tiarap dan menembaki ke arah semak-semak serta perbuktian di hadapan mereka masing-masing setengah ronde magasin, yakni sebanyak 15 peluru sebagai bentuk supresing fire sebagai standar mencegah adanya musuh yang mencoba membidik helikopter. Dari helikopter sendiri dilepaskan tembakan senapan M60 secara terus-menerus.
Tampak tidak ada perlawanan atau tembakan balasan dari posisi yang ditembaki oleh pasukan. Pasukan kemudian melakukan apel kesiagaan dengan berkumpul tiap-tiap kompi menunggu perintah lebih lanjut Kolonel Hall. Sang kolonel memerintahkan empat kompi menyebar ke masing-masing empat penjuru, mengamankan titik pendaratan.
Kompi Letnan Stuart di arah Utara, kompi Letnan Shigeru arah ngarai di selatan, kompi Letnan Jacob ke timur ke arah hutan, kompi Letnan Julian ke arah Barat mengamankan pinggiran sungai. Sementara kompi Letnan Brandon, berjaga di area pendaratan bersama Kolonel Hall dan penulis. Dalam hal ini, terhitung 3 jam lagi sebelum datang 5 kompi lain di area pendaratan.
Contoh Teks Laporan Hasil Observasi Pada Rumah Pemotongan Hewan di Eropa
Bagi Anda yang belum pernah ke Rumah Pemotongan Hewan (RPH) di Koblenz Jerman, penulis sarankan jangan. Berdasarkan pengamatan penulis. Tidak ada pemandangan yang menyenangkan di dalamnya. Meskipun penulis menjadi bagian dari observer legal dari Kementerian Kesehatan, untuk mempelajari bagaimana hewan diperlakukan di tiap RPH.
Dari apa yang kami amati, seluruh hewan di RPH langsung dimatikan baik oleh sentakan listrik, gas CO2, atau pistol baut. Dalam beberapa kasus, ada hewan yang dipisahkan dari yang lain, dan wajib dipotong dalam kaidah hukum Islam agar halal, Setelah hewan-hewan non halal dimatikan, bangkai hewan yang belum dipotong digantung untuk diperiksa.
Setelah pemeriksaan hewan memasuki proses pengulitan, serta pemisahan daging sapi dari karkas hingga jeroannya. Proses ini dilakukan oleh 70 ahli potong daging terbaik, yang melakukan proses pengulitan dengan sangat cepat melalui bantuan pisau otomatis. Sapi yang telah dikuliti dan diambil jeroannya kemudian diletakkan kembali ke atas hook.
Sapi ukuran besar kemudian dipotong dengan alat potong otomatis. Satu pabrikan dengan kode 56, memiliki 10 alat potong otomatis, namun hanya 7 alat potong yang bekerja. 3 alat potong lain tengah dalam penahanan inspektor, karena ada beberapa karat. Saat dipotong, satu sapi utuh membutuhkan waktu 2 menit untuk dipotong menjadi 10 bagian kecil.
Setelah dipotong menjadi bagian kecil, daging di kelaskan melalui jenis potongannya ke dalam mekanisme berjalan. Tiap mekanisme berjalan diawasi oleh 10 orang karyawan yang melihat dan mengamati kesegaran daging. Jika ada bagian yang diperkirakan janggal akan dipisahkan. Pada ujung mekanisme, daging mengalami proses pengepasan dengan 112 karyawan terlibat di dalamnya.
Secara umum, dari pengamatan kami, setiap RPH Koblenz hanya memproses atau memotong satu jenis hewan saja. RPH selain memotong juga langsung melanjutkan prosesnya untuk mengemas daging. Masing-masing RPH memiliki spesialisasi dan metode berbeda dalam pengemasan. Misalnya, sebelum dikemas, daging sapi potong dapat didendeng, diasapi, atau dibekukan.
Produk limbah daging, seperti tulang dan lemak, di 12 pabrikan kemudian dikirim ke 22 industri pengolahan atau pabrik pengolahan limbah RPH. Sementara 30 persen produk daging dikirim ke pusat distribusi, 40 persen langsung ke supermarket. 30 persen sisa dari hasil RPH di kota Koblenz ini di lepas ke fasilitas pendingin untuk diekspor ke Asia.
Itulah sebagian contoh teks laporan hasil observasi dari sudut pandang orang pertama yang mengamati langsung jalannya pertempuran di Vietnam.
Baca juga: Proposal Penelitian: Pengertian, Komponen, Kegunaan dan Contoh
Mudah bukan? Semoga Anda dapat membuat laporan berdasarkan pengetahuan yang ada di tulisan ini.