Proposal Penelitian: Pengertian, Komponen, Kegunaan dan Contoh

By | 14 April 2024

Saat memulai sebuah penelitian tentu membutuhkan asupan dana yang signifikan. Permasalahannya adalah, tidak semua peneliti mempunyai pendanaan yang cukup. Sehingga, munculah terobosan dengan cara membuat proposal penelitian.

Daftar Isi

Pengertian Proposal Penelitian

Proposal penelitian adalah jenis proposal yang digunakan pada bidang karya ilmiah akademik yang biasanya dibuat oleh mahasiswa. Bentuknya berupa dokumen tentang rencana seorang peneliti dalam penelitiannya. Proposal menjadi bukti keseriusan dalam merencanakan sebuah penelitian.

Komponen dalam Proposal Penelitian

Dalam membuat proposal penelitian terdapat beberapa poin-poin penting yang harus ada. Komponen dalam proposal ini menjadi tanda urutan kegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai suatu tujuan penelitian. Berikut ini adalah urainnya:

1. Halaman Judul

Pada bagian ini memuat beberapa poin, di antaranya:

  1. Judul penelitian dibuat secara singkat dan jelas yang menunjukkan masalah penelitian tanpa mengundang multi tafsir.
  2. berisi tujuan dibuatnya proposal tersebut. Misalnya untuk menyusun Skripsi dalam memperoleh gelar Sarjana Pendidkan Islam (S.Pd.I).
  3. ditulis dengan lengkap, tidak boleh disingkat dan digarisbawahi.
  4. ditunjukkan dengan menuliskan bulan dan tahun di bawah nama instansi atau kampus. Misalkan Jurusan dan nama Fakultas kemudian diikuti oleh nama Universitas/Perguruan Tinggi.

2. Halaman Persetujuan

Halaman persetujuan memuat pernyataan dari pembimbing lengkap dengan tanda tangan dan tanggal, bahwa proposal yang bersangkutan telah siap untuk diujikan.

3. Latar Belakang Masalah

Pada bagian ini mengungkapkan alasan yang melatar belakangi suatu penelitian. Sehingga, dapat diketahui hal-hal yang melandasi munculnya penelitian tersebut. Latar belakang disusun secara singkat dan mampu mencakup seluruh masalah yang akan diteliti.

Masalah-masalah tersebut dapat bersumber dari sebuah pengalaman lapangan, hasil penarikan kesimpulan suatu teori, penelitian terdahulu yang dapat dicari di sebuah jurnal dan juga kebijakan suatu organisasi, lembaga atau pemerintahan.

4. Identifikasi dan Batasan Masalah

Bagian ini merupakan penjelasan tentang kemungkinan-kemungkinan yang dapat muncul dalam penelitian dengan melakukan identifikasi sebanyak-banyaknya. Kemudian dilakukan pembatasan ruang lingkup permasalahan untuk menetapkan batas-batas masalah secara jelas.

Pembatasan masalah ini berlaku untuk penelitian kuantitatif. Sedangkan untuk penelitian kualitatif, tidak perlu adanya identifikasi dan batasan masalah.

5. Rumusan Masalah/ Fokus Penelitian

Perumusan masalah hendaknya disusun secara jelas dan spesifik dengan menggunakan kalimat tanya. Untuk penelitian kualitatif, fokus penelitian dapat dimulai dengan kalimat bagaimana” atau ”mengapa”.

6. Tujuan Penelitian

Tujuan Penelitian berisikan gambaran tentang arah yang akan dituju dalam penelitian. Tujuan penelitian mengarah kepada masalah-masalah yang telah dirumuskan sebelumnya.

7. Kegunaan Penelitian

Peneliti menuliskan kontribusi yang akan diberikan pada penelitiannya. Kegunaan penelitian dapat berupa ilmiah dan praktis. Fungsi ini harus dijelaskan secara apa adanya sesuai fakta bukan mengada-ada.

8. Penelitian Terdahulu

Pada bagian ini menjelaskan penelitian terdahulu yang memiliki tema sama. Posisi peneliti harus jelas apakah penelitian persoalan baru, mengulang penelitian lama dengan pendekatan berbeda atau mengulang penelitian dengan tempat dan pendekatan yang sama untuk verifikasi.

9. Metode Penelitian

Pada metode penelitian ini, peneliti akan mengemukakan cara yang dilakukan. Untuk penelitian kuantitatif meliputi, rancangan penelitian, populasi, variabel, sample dan sampling, kisi-kisi instrumen, instrumen penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data, dan analisis data.

Sedangkan untuk penelitian kualitatif meliputi, rancangan penelitian, kehadiran peneliti, lokasi penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data, analisis data, pengecekan data, serta tahapan-tahapan penelitian.

10. Sistematika Pembahasan

Pada bagian ini, peneliti menjelaskan sistematika yang akan dibahas dalam penelitiannya. Pembahasan tersebut ditekankan pada alur bahasan. Sehingga, dapat diketahui urutan penyusunan secara logis. Selain itu juga harus memperlihatkan koherensi antar bab.

Sistematika pembahasan berisi penekanan alasan pernyataan pada suatu sub bab. Jadi bukan tentang “apa” yang ditulis, melainkan “mengapa” itu menjadi bahan penelitian.

11. Hasil Penelitian dan Pembahasan

Pada bagian ini berisikan poin-poin bahasan data yang telah dianalisis berdasarkan metode penelitian. Sedangkan di bagian pembahasan memiliki isi berupa uraian tentang data analisis yang diungkapkan pada hasil penelitian.

12. Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan berisikan pernyataan yang didasarkan pada pembahasan dan jawaban rumusan masalah. Berdasarkan kesimpulan inilah, peneliti meminta saran kepada pihak terkait.

13. Daftar Pustaka Sementara

Ini berisi daftar kepustakaan sementara berupa literatur yang akan dijadikan sumber utama penelitian kelak.

Kegunaan Dari Proposal Penelitian 

Proposal penelitian merupakan salah satu jenis proposal yang sering digunakan di dunia akademik dan berisikan pengajuan kegiatan. Berikut adalah kegunaan dari proposal penelitan:

  1. Sebagai gambaran singkat tentang rencana penelitian. Biasanya meliputi latar belakang permasalahan, landasan secara teori, serta metode yang digunakan untuk meneliti.
  2. Sebagai bahan pertimbangan atau evaluasi oleh pihak yang terkait atau berwenang untuk menyetujui atau menolak proposal tersebut.
  3. Sebagai sarana pengajuan dana penelitian kepada pihak terkait.
  4. Dapat digunakan sebagai acuan atau pedoman oleh peneliti untuk melakukan penelitiannya kelak.

Penerapan Proposal Penelitian Pendidikan

Terdapat banyak jenis proposal, salah satunya adalah pendidikan. Seperti namanya, penelitian ini dilakukan untuk memecahkan masalah dan memberikan solusi pada bidang akademik. Berikut ini adalah contoh penerapannya.

1. Skripsi

Skripsi merupakan karya ilmiah yang ditulis oleh mahasiswa S1 (Program Sarjana) sebagai syarat menyelesaikan program belajarnya. Penelitian yang dikerjakan bisa berasal dari lapangan (Field Research), kajian pustaka (Library Research), atau hasil kerja suatu pengembangan (Project).

Laporan hasil penelitian ditulis dalam bentuk skripsi dan ditujukan untuk kepentingan akademik. Penelitian ini biasanya berisi detail apa yang akan diteliti, alasan, serta bagaimana cara melakukannya. 

Isi yang ditampilkan dari laporan penelitian pTerdapat juga alasan-alasan mengapaendidikan disajikan secara lugas dan obyektif, serta format laporannya cenderung baku mengikuti ketentuan yang dibuat oleh masing-masing institusi.

Ditinjau dari jenis penelitian lapangan, skripsi memiliki dua macam kategori, yakni kuantitaif dan kualitatif.

A. Kuantitatif

Penelitian ini berangkat dari suatu teori, gagasan dari ahli, maupun masalah atau pengalaman yang dialami oleh peneliti itu sendiri. Akhir dari penelitian kuantitatif adalah penerimaan atau penolakan terhadap teori tersebut.

B. Kualitatif

Pendekatan ini didasarkan pada gejala atau fenomena. Pada penelitian ini, peneliti berangkat dari data kemudian menggunakan teori sebagai penjelas. Hasil dari kualitatif adalah konstruksi teori baru yang dikemukakan oleh peneliti setelah menganalisis dan menyimpulkan data.

C. Penelitian R&D (Research and Development)

R&D adalah metode suatu penelitian yang berfungsi menghasilkan suatu produk dan menguji keefektifannya. Untuk dapat membuat sebuah produk, maka dibutuhkan analisis kebutuhan. Analisa ini didasarkan pada kebutuhan siswa dalam pembelajaran saat ini.

Produk yang dihasilkan tersebut harus melalui proses validasi dari beberapa ahli sebelum diuji cobakan secara langsung. Kekurangan-kekurangan yang ditemukan harus diperbaiki untuk dapat membuahkan hasil matang dan siap digunakan.

Dalam melakukan penelitian R&D terdapat beberapa langkah yang harus dilakukan, yakni:

1. Menggali Potensi Masalah

Penelitian dapat berjalan karena adanya sebuah problem ataupun potensi. Dengan adanya potensi maka segala sesuatu bisa dimanfaatkan dan memiliki nilai tambah. Sedangkan masalah merupakan sebuah penyimpangan antara yang diharapkan dan yang terjadi.

2. Mengumpulkan Informasi

Langkah selanjutnya setelah menemukan masalah dan potensi adalah mengumpulkan data secara aktual sebagai langkah awal perencanaan suatu produk. Hasil dari pengumpulan informasi ini kemudian diharapkan dapat menjadi pemecah dari masalah tersebut.

3. Desain Produk

Berdasarkan pada temuan informasi di lapangan, kemudian produk didesain sedemikian rupa untuk mengatasi masalah yang ada.

4. Validasi Desain

Kegiatan ini merupakan tahapan penilaian rancangan produk yang dilakukan oleh ahli di bidangnya.

5. Perbaikan Desain

Setelah melalui proses penyuntingan oleh ahli, maka produk diperbaiki atau direvisi.

6. Uji Coba Produk

Produk yang telah melalui tahapan perbaikan kemudian diujicobakan pada suatu kelompok yang sesuai dengan target.

7. Revisi Produk Skala Luas

Setelah melalui uji coba pada kelompok yang lebih luas, produk tentu masih memiliki beberapa kekurangan atau kelemahan. Oleh karena itu, penting dilakukan perbaikan ulang.

8. Pembuatan Produk Secara Masal

Produk yang sudah final dapat diproduksi dengan skala besar agar dapat dimanfaatkan secara lebih optimal.

2. Tesis

Tesis merupakan tugas akhir yang harus dikerjakan mahasiswa S2 (Program Magister) sebagai syarat kelulusan. Jenis penelitian ini berisi pernyataan ataupun teori yang didukung oleh argumen. Tujuan karya ilmiah tersebut adalah menjelaskan fenomena ilmu pengetahuan secara menyeluruh.

Tesis memiliki jenis yang sama dengan skripsi, yakni kuantitatif dan kualitatif. Namun, keduanya memiliki perbedaan, berikut penjelasannya:

A. Kuantitatif

Tesis kuantitatif disusun untuk membangun beragam pernyataan atau kerangka yang bersifat hipotetik. Jenis karya ilmiah ini juga sering disebut sebagai penalaran deduktif-hipotetikal.

B. Kualitatif

Tesis kualitatif merupakan kebalikan dari kuantitatif. Penelitian ini bersifat deskriptif yang cenderung menggunakan analisa. Penelitian ini juga disebut dengan penalaran induktif non hipotetikal.

Sebuah tesis biasanya hanya berfokus pada satu permasalahan yang ada pada dunia pendidikan. Selain itu, terdapat beberapa karakteristik dari karya ilmiah yang satu ini, di antaranya:

  1. Tesis menggunakan istilah data utama sebagai primer, serta data pendukung disebut dengan sekunder.
  2. Tesis dibuat dengan landasan untuk menguji secara empiris terhadap suatu teori.
  3. Karena tesis disusun oleh mahasiswa Strata 2, maka dalam penulisannya harus benar dan menggunakan tata bahasa yang baik.

3. Disertasi

Disertasi merupakan karya tulis ilmiah yang ditulis oleh mahasiswa S3 (Program Doktor) sebagai syarat tugas akhir sama seperti skripsi dan tesis. Penelitian ini menjadi bukti kemampuan peneliti dalam menemukan hal baru dalam suatu disiplin ilmu di dunia pendidikan.

Disertasi memiliki beberapa karakteristik seperti di bawah ini:

  1. Disertasi dapat menolak atau membantah suatu teori yang telah ada, dan kemudian menyusun sebuah teori baru berdasarkan apa yang dibantah tersebut.
  2. Karena disertasi disusun oleh peneliti yang sudah ahli, maka hasil dari karya tulis ilmiah ini memiliki bobot nilai akademis yang lebih berat dibanding kedua jenis sebelumnya.
  3. Masalah yang dibahas dalam disertasi memiliki cakupan wilayah yang lebih luas dan mendalam.

Contoh Proposal Penelitian Kesehatan

“PENGARUH PELAYANAN IMUNISASI TERHADAP PERTUMBUHAN BALITA DI POSYANDU ‘ANAK SEHAT’ DESA SUMBER NOMI”

A. Latar Belakang Penelitian

Undang-undang Republik Indonesia No. 23 Th. 1992 tentang Pokok-pokok Kesehatan menyebutkan bahwa kesehatan rakyat merupakan salah satu modal utama dalam rangka pertumbuhan serta kehidupan bangsa.

Berdasarkan UU tersebut, pemerintah kemudian menggalakkan aspek kesehatan masyarakat, di antaranya melalui terbitnya Kartu Indonesia Sehat (KIS) untuk penggunaan skala warga dewasa, dan pelayanan imunisasi gratis di posyandu untuk skala anak-anak, terutama di bawah lima tahun (balita).

Imunisasi secara sederhana dapat dipahami sebagai upaya membuat anak kebal dari segala penyakit, melalui vaksin untuk merangsang antibodi balita yang bersangkutan. Imunisasi memiliki tahapan tertentu, sesuai usia, dan setiap usia memiliki dosis yang berbeda pula.

Namun demikian, di balik terciptanya antibodi tersebut, imunisasi juga punya efek samping, mulai dari pembengkakan area suntik imun,sampai yang terparah yakni alergi parah sampai kejang.

Posyandu ‘Anak Sehat’ yang terletak di desa Sumber Nomi, Sampang secara pelayanan cukup baik, dan sudah mengantongi izin operasi sejak sebelas tahun lalu, 2008. Setiap setengah bulan sekali, posyandu tersebut rutin mengimunisasi balita dari masyarakat sekitar.

Waktu berlalu, dan masyarakat sudah melihat hasil. Beberapa orang tua dari balita uang diimunisasi mengatakan, pertumbuhan anak-anak mereka melambat. Alih-alih membuat balita kebal penyakit, justru membuat mereka mengalami kemandekan pertumbuhan.

Di samping kabar miring tersebut, tidak sedikit mengatakan, imunisasi membuat anak mereka tidak pernah sakit-sakitan.

B. Identifikasi dan Rumusan Masalah

1. Identifikasi

a. Adanya beberapa pasien yang mengindikasikan dampak negatif imunisasi

b. Pelayanan di posyandu ‘Anak Sehat’ yang mengendepankan kecepatan daripada ketelitian

2. Rumusan Masalah

a. Bagaimana pelayanan imunisasi di posyandu ‘Anak Sehat’?

b. Apa faktor yang memengaruhi kelambatan pertumbuhan pasien imunisasi?

c. Apa solusi yang tepat untuk menangani?

C. Tujuan Penelitian

1. Mengetahui pelayanan imunisasi di posyandu ‘Anak Sehat’

2. Mendiganosa faktor yang memengaruhi kelambatan pertumbuhan pasien imunisasi

3. Memberikan solusi menangani membludaknya pasien namun tetap mengutamakan ketelitian pelayanan imunisasi, agar terhindar dari malpraktik.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoretis

Diharapkan sebagai pengembangan ilmu manajemen pelayanan posyandu, khususnya di desa Sumber Nomi

Diharapkan dapat mencegah terjadinya malpraktik di tengah pasien yang membludak, dengan tetap mengedepankan kesehatan pertumbuhan balita.

2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan evaluasi terhadap posyandu ‘Anak Sehat’ desa Sumber Nomi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu membangun kepercayaan masyarakat terhadap imunisasi, dan fungsinya atas sehatnya pertumbuhan balita.

E. Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis kualitatif yang menggunakan pendekatan analisis-deskriptif. Data diperoleh melalui dua sumber, primer dan sekunder. Primer diperoleh melalui wawancara pasien dan perawat petugas di posyandu ‘Anak Sehat’.

Sedangkan data sekunder berupa beberapa literatur yang mengulas tentang imunisasi dan dampaknya terhadap pertumbuhan balita. Melalui metode tersebut, diketahui apa yang membuat imunisasi di posyandu ‘Anak Sehat’ dirumorkan berbahaya bagi pertumbuhan anak.

Diketahui pula apa manfaat dari imunisasi, serta solusi yang bisa dilakukan sebagai alternatif bagi posyandu ‘Anak Sehat’ di desa Sumber Nomi, Sampang. Melalui metode tersebut pula, inti utama dari persoalan imunisasi dapat terpecahkan.

Contoh Proposal Penelitian Ilmiah

“KESETARAAN KAUM BERIMAN; STUDI ATAS PEMIKIRAN ABDURRAHMAN WAHID TENTANG PLURALISME”

A. Latar Belakang Masalah

Pluralisme, yang berasal dari kata “plural” memiliki arti jamak/banyak. Sedangkan pluralisme itu sendiri berarti suatu paham atau teori yang menganggap bahwa realitas itu terdiri dari banyak substansi.[1]

Dari sekian tokoh pluralisme, terdapat satu tokoh yang santer diperbincangkan di Indonesia, yaitu Abdurrahman Wahid atau yang lebih dikenal dengan Gus Dur. Munculnya berbagai paradigma terhadap pluralisme ini menggugah kita untuk terus menelusuri dan mencari titik terang apa sebenarnya yang di gagas Gus Dur terkait pluralisme.

Gus Dur muncul sebagai tokoh yang sarat kontroversi. Semua orang telah mengenalnya sebagai pribadi yang pemberani, yang berani berbicara dan berkata sesuai dengan pemikirannya yang ia anggap benar, meskipun akan berseberangan dengan banyak orang, baik itu kelompok minoritas maupun mayoritas.

Namun sekali lagi, itulah yang kemudian menjadi daya tarik tersendiri untuk menelusuri lebih dalam pemikirannya tentang pluralisme.

Dari latar belakang itulah penulis merasakan pentingnya kajian tentang pemikiran Gus Dur, meskipun sepenuhnya penulis menyadari bahwa sudah banyak kajian tentang pluralisme tersebut, tetapi implikasi pemikiran tersebut masih tetap konfliktual hingga kini.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana konsep pemikiran Gus Dur tentang kesetaraan kaum beriman?

2. Apa yang menjadi penyebab munculnya pemikiran pluralisme Gus Dur?

3. Apa saja implikasi dari pluralisme Gus Dur?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Akademik

Untuk mengkaji kembali, sekaligus kajian lanjutan atas konsep kesetaraan kaum beriman (pluralism) Gus Dur

2. Tujuan Utilitarian

Sebagai upaya memberi penyegaran pemahaman kepada masyarakat tentang esensi pemikiran Gus Dur

D. Metode Penelitian

1. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang berjenis penelitian kepustakaan (library research). Adapun pendekatan penelitian yang digunakan adalah studi pemikian tokoh, yaitu dengan pendekatan sosio histories dan factual histories.

 2. Sumber-Sumber Data

Sumber data primer berupa pemikiran-pemikiran Gus Dur yang telah tertuang dalam bentuk tulisan-tulisan, baik berupa buku sendiri maupun yang diedit oleh orang lain dalam bentuk artikel maupun makalah.

Sedangkan sumber sekunder terdiri dari karya ilmiah lain yang ada hubungannya dengan penelitian ini, di antaranya buku karya Muhammad Zakki, “Gus Dur Presiden Republik Akhirat”, serta buku lain seperti Biografi Gus Dur, dan Dialog Kritik dan Identitas Agama.

E. Studi Pustaka

Penelitian tentang Gus Dur memang sudah banyak dilakukan oleh beberapa pakar, misalnya Zastrouw Ng, karyanya berjudul “Gus Dur, Siapa sih Sampeyan? SemuaTafsir Teoritik tentang Tindakan dan Pernyataan yang di lontarkan Gus Dur”[2] dan literatur lainnya.

Dari sekian literatur yangada, penulis berkesimpulan bahwa kajian-kajian tersebut bersifat subjektif disebabkan fanatisme pada Gus Dur. Namun dalam penelitian ini, penulis berusaha menganalisis pemikiran Gus Dur tentang pluralisme secara objektif agar menjadi alternatif mengenal pemikiran Gus Dur tanpa fanatisme dan pendiskreditan.

F. Kerangka Teoritik

1. Kesetaraan Kaum Beriman dan Pluralisme

2. Studi Pemikiran Abdurrahman Wahid

G. Sistematika Pembahasan

BAB I dalam penelitian ini merupakan pendahuluan, sedangkan BAB II merupakan landasan teori. BAB III mencoba menguraikan tentang pemikiran Gus Dur mengenai konsep pluralisme, sedangkan BAB IV pada penelitian ini memuat kesimpulan serta saran dan penutup.

DAFTAR PUSTAKA

Barry, Pius A. Partanto dan M. Dahlan al. Kamus Ilmiah Populer. Surabaya: Ar Kolah. 1994.

Ng, Zastrouw. Gus Dur, Siapa sih Sampeyan? Tafsir Teoritik atas Tindakan dan Pernyataan Gus Dur. Jakarta: Erlangga. 1999.

Proposal penelitian memiliki beberapa jenis, salah satu yang paling banyak dikenal adalah pendidikan. Dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini harus memperhatikan beberapa komponen. Terkadang urutan isi suatu penelitian tergantung pada kebijakan masing-masing institusi.

Baca juga: 5 Contoh Surat Jual Beli Tanah Baru & Lengkap


[1] Pius A. Partanto dan M. Dahlan al Barry, Kamus Ilmiah Populer (Surabaya: Ar Kolah, 1994), hlm. 604.

[2] Buku ini termasuk pada sumber primer dalam penelitian ini, lihat: Zastrouw Ng, Gus Dur, Siapa sih Sampeyan? Tafsir Teoritik atas Tindakan dan Pernyataan Gus Dur (Jakarta: Erlangga, 1999).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *